Kpm Keluhkan Kualitas Beras Bantuan Bulog Di Lebak Selatan, Harga Dan Kondisi Fisik Jauh Berbeda

Kpm Keluhkan Kualitas Beras Bantuan Bulog Di Lebak Selatan, Harga Dan
02-Dec-2025 | sorotnuswantoro LEBAK Selatan,Banten

KPM Keluhkan Kualitas Beras Bantuan Bulog di Lebak Selatan, Harga dan Kondisi Fisik Jauh Berbeda dengan Beras Medium Pasar

Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Lebak Selatan mengeluhkan kualitas beras Program Bantuan Pangan yang disalurkan Perum Bulog. Di beberapa desa, ditemukan kondisi beras yang dinilai kurang layak konsumsi, seperti adanya bulir beras berwarna kuning, batu-batu kecil, aroma apek, hingga diduga tercampur dedak.

Para penerima bantuan menyampaikan bahwa mereka tetap bersyukur atas bantuan pemerintah, namun berharap kualitas beras yang diberikan lebih baik dan layak untuk dikonsumsi sehari-hari.

Berdasarkan penelusuran wartawan di sejumlah desa, beras bantuan tersebut merupakan beras kategori medium. Hal itu tertera jelas pada karung berlogo Perum Bulog dengan keterangan “Beras Medium” berisi 10 kg.

Pada Selasa, 2/12/2025, wartawan melakukan perbandingan fisik antara sampel beras bantuan Bulog dengan beras medium yang dijual di Pasar Bayah. Hasilnya menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok.

Beras medium di pasar tampak lebih bersih, berwarna putih, tidak mengandung bulir beras kuning, bebas dari batu kecil, serta tidak memiliki aroma apek. Sementara beras bantuan Bulog memiliki banyak bulir patah, gabah, hingga aroma yang dianggap tidak segar.

Dari sisi harga, disparitasnya cukup jauh. Pedagang beras di Pasar Bayah, Tatang, mengatakan beras medium kualitas pasar dijual seharga Rp12.000 hingga Rp14.000 per kilogram.

“Kalau beras seperti punya Bulog ini, harganya paling sekitar Rp8.000 per kilogram. Tapi saya tidak jual, karena tidak laku,” kata Tatang.

Hal serupa disampaikan Ratna, pedagang beras lainnya di Pasar Bayah. Ia mengaku tidak menjual beras dengan kualitas seperti beras bantuan Bulog karena tidak diminati pembeli.

“Beras Bulog ini banyak bulir kuning, gabah, patah, dan aromanya juga sudah bau. Sepertinya ini beras stok lama, aromanya apek, dan kalau dipegang banyak kotoran seperti dedak yang menempel di tangan,” ungkap Ratna.

(Riswan/Red)

Tags